Perbedaan Mata Uang Kripto dan Uang Digital Bank Sentral

Tidak hanya menjadi pusat perhatian di kalangan investor, penerimaan mata uang kripto semakin luas di tengah masyarakat umum. Penggunaan aset kripto yang masif dan sistem pembayaran digital yang meningkat pesat sejak pandemi Covid-19 menjadi dasar bagi bank sentral di berbagai negara untuk merumuskan Central Bank Digital Currency (CBDC) atau mata uang digital. Nilai tukar CBDC akan menyesuaikan dengan kurs kartal di negara terkait.

Meskipun isu soal CBDC telah menarik perhatian secara global, masih sangat sedikit negara yang benar-benar akan menerbitkannya. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh International Monetary Fund (IMF) terhadap 36 negara di Asia, menunjukkan bahwa sebagian besar negara di kawasan ini telah menunjukkan minat terhadap CBDC dengan mulai melakukan penelitian, pengembangan awal, hingga meluncurkan uji coba langsung.

Jadi apa sebenarnya yang dimaksud dengan Central Bank Digital Currency (CBDC) dan apa perbedaan antara CBDC dengan mata uang kripto?

Pengertian Central Bank Digital Currency (CBDC)

Mata uang digital adalah versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah. CBDC dikeluarkan dan diatur oleh bank sentral suatu negara dan menggunakan teknologi blockchain dengan tujuan untuk mempercepat dan meningkatkan keamanan proses transaksi digital. Tidak semua CBDC menggunakan teknologi blockchain, misalnya e-CNY (CBDC negara China). Tidak seperti Bitcoin dan mata uang kripto lainnya, e-CNY tidak beroperasi melalui buku besar terdesentralisasi berbasis blockchain.

Pengertian Mata Uang Kripto

Nama cryptocurrency berasal dari cryptography yang punya arti kode rahasia dan currency yang berarti mata uang. Cryptocurrency atau mata uang kripto adalah aset digital yang dirancang sebagai media pertukaran menggunakan kriptografi untuk mengamankan transaksi keuangan tanpa perlu melewati pihak ketiga. Mata uang kripto yang paling terkenal adalah Bitcoin. Selain Bitcoin masih ada ribuan mata uang kripto, salah satunya Vexanium Coin (VEX Coin).

Kelebihan Central Bank Digital Currency (CBDC)

Memperluas Akses Keuangan

Mata uang digital dapat menghubungkan nasabah dan bank sentral secara langsung karena didistribusikan pada perangkat seluler. CBDC juga dapat menjadi solusi bagi warga yang jauh dari cabang bank dan tidak dapat mengakses uang tunai.

Bebas dari Risiko Likuiditas dan Kredit

CBDC menghilangkan risiko pihak ketiga dari kejadian seperti krisis perbankan atau keruntuhan.

Meningkatkan Kebijakan Moneter

CBDC memberi bank sentral pengaruh langsung atas jumlah uang beredar, sehingga meningkatkan kendali atas transaksi untuk pengendalian pajak (roulette online).

Kelemahan Central Bank Digital Currency (CBDC)

Perubahan Struktur Keuangan

Sistem keuangan dapat mengalami transformasi yang signifikan. Tidak diketahui efek yang mungkin ditimbulkan oleh perubahan pada pengeluaran konsumen, investasi, industri jasa keuangan, suku bunga, cadangan bank, atau ekonomi secara keseluruhan.

Stabilitas Sistem Keuangan

Mengenai stabilitas sistem keuangan, dampak peralihan ke CBDC masih belum pasti. Dalam krisis keuangan, misalnya, mungkin tidak ada cukup likuiditas bank sentral untuk mendukung penarikan (baccarat online).

Keamanan Siber

Kontrol keamanan perbankan yang lemah menjadi sasaran serangan siber. Jenis pencuri yang sama mungkin akan berduyun-duyun ke bank sentral yang mengeluarkan uang digital, sehingga upaya besar perlu dilakukan untuk menggagalkan infiltrasi sistem dan pencurian aset maupun informasi.

Perbedaan CBDC dan Mata Uang Kripto

Hal pertama yang perlu diingat tentang CBDC adalah bahwa ini bukan mata uang kripto. CBDC sepenuhnya diatur oleh otoritas pusat atau bank, berbeda dengan cryptocurrency yang terdesentralisasi. Seperti yang kita ketahui, kepemilikan dan otoritas crypto dapat sepenuhnya berada di tangan penggunanya, tidak seperti CBDC.

CBDC bertindak sebagai versi digital dari uang fiat, di mana detail pribadi dan transaksi akan dilampirkan ke aset CBDC penggunanya. Namun, detail transaksi hanya akan tersedia untuk pengirim, penerima, dan bank. Inilah yang membuat CBDC berbeda dari kripto. Seperti yang kita ketahui, detail transaksi crypto tersedia untuk umum, tetapi tanpa mengungkapkan data pribadi seperti nama asli pengguna.

CBDC dan cryptocurrency memiliki nilai yang berbeda. CBDC digunakan sebagai alat pembayaran dan dioperasikan oleh bank sentral. Ini berarti bahwa jaringan blockchainnya hanya dapat diakses oleh lembaga keuangan khusus yang memiliki hak istimewa yang diperlukan. Sedangkan cryptocurrency adalah aset digital terdesentralisasi yang dihosting oleh jaringan blockchain publik dan dapat diakses oleh siapa saja.

Seorang pengguna dapat menggunakan cryptocurrency untuk pembayaran dan transaksi digital. Anda dapat melihat tidak ada otoritas pusat yang memiliki kemampuan membatasi penggunaan. Berikut ini adalah perbandingan antara CBDC dan cryptocurrency:

Mana yang lebih baik?

Central Bank Digital Currency (CBDC) merupakan versi digital dari mata uang resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah dan bersifat terpusat, di mana entitas kuat yang berkuasa. Berbeda dengan kripto yang sifatnya terdesentralisasi, yang berarti tidak ada kontrol otoritas pusat. Keduanya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *