Apa itu Delegated Proof-of-Stake (DPoS)?

Mekanisme konsensus merupakan salah satu elemen penting dalam sebuah jaringan blockchain. Tujuan mekanisme konsensus yakni untuk memastikan keamanan dan integritas jaringan blockchain yang terdesentralisasi. Setiap transaksi yang terjadi harus diverifikasi melalui konsensus terlebih dahulu sebelum dapat ditambahkan ke dalam jaringan.

Di antara jenis konsensus yang lain, konsensus Delegated Proof-of-Stake (DPoS) dinilai paling efektif dalam membantu memastikan protokol blockchain tetap berkelanjutan dan terukur. Mekanisme konsensus DPoS sendiri dikembangkan oleh Daniel Larimer pada tahun 2014. Vexanium menggunakan konsensus DPoS sejak peluncuran mainnet pada tahun 2019, bergabung dengan jajaran infrastruktur blockchain publik lain seperti Bitshares, Steem, Ark, dan Lisk yang juga menggunakan algoritma konsensus DPoS.

Mengenal Konsensus DPoS

Cara kerja Delegated Proof-of-Stake (DPoS) mirip dengan Proof-of-Stake (PoS) karena pada dasarnya DPoS adalah pengembangan dari PoS. Perbedaannya, DPoS memungkinkan para pengguna jaringan blockchain untuk melakukan voting dan memilih beberapa delegasi untuk menjadi validator.

Untuk berpartisipasi dalam mekanisme konsensus DPoS, para pengguna jaringan blockchain harus mempertaruhkan atau staking koin untuk memilih delegasi. Para delegasi tersebut dikenal dengan istilah saksi (witnesses) atau penghasil blok (block producers). Para delegasi yang terpilih akan melakukan validasi dan menerima hadiah (reward) berupa koin kripto, yang kemudian akan dibagikan kepada para pendukung mereka dalam sebuah staking pool. Semakin banyak token yang  dipegang, maka semakin besar kemungkinan menjadi validator dan menuai hasil lebih banyak token dari pendelegasian. Selain itu, blockchain ini juga cenderung lebih cepat dalam hal transaksi per detik dibandingkan dengan PoS.

Cara Kerja Konsensus DPoS

Berikut ini adalah cara kerja Delegated Proof-of-Stake (DPoS) yang dibagi berdasarkan peran yang ada.

1. Witnesses

Jumlah witness dibatasi pada angka tertentu, biasanya berkisar antara 21 hingga 101. Seluruh witness bertanggung jawab untuk memvalidasi transaksi dan membuat blok. Witness dapat mencegah transaksi tertentu dimasukkan ke dalam blok, tetapi mereka tidak dapat mengubah informasi transaksi apa pun. Sebagai bentuk imbalan, para witness akan mendapatkan sejumlah koin. Tidak seperti miners di blockchain yang menggunakan konsensus Proof-of-Work (PoW). Setiap top tier witness berisiko digantikan oleh pengguna lain yang mendapat lebih banyak suara dalam voting.

2. Delegasi

Pengguna konsensus DPoS akan memilih sekelompok delegasi yang bertugas untuk mengawasi tata kelola blockchain. Delegasi tidak berperan dalam pengendalian transaksi, namun delegasi dapat mengusulkan perubahan ukuran blok atau jumlah yang harus dibayar witness sebagai imbalan untuk dapat melakukan validasi blok. Setelah delegasi mengusulkan perubahan tersebut, pengguna blockchain dapat memilih apakah akan mengadopsinya atau tidak.

3. Block Validator

Block validator pada konsensus DPoS mengacu pada node penuh yang memverifikasi bahwa blok yang dibuat oleh witness telah mengikuti aturan konsensus. Sehingga, setiap pengguna dapat menjalankan block validator dan verifikasi jaringan.

Keuntungan Konsensus DPoS

  1. Konsensus DPoS menganut sistem demokratis dengan cara melakukan pemungutan suara (voting), di mana block producers dapat dipilih oleh para pengguna blockchain.
  2. Dalam hal transaksi per detik (TPS), konsensus DPoS cenderung lebih cepat dibandingkan dengan PoS.
  3. Konsensus DPoS memiliki sistem verifikasi yang jauh lebih cepat dan terukur karena hanya sedikit orang yang mengelola blok. Berbeda dengan PoS, validator blok dipilih secara acak sesuai dengan jumlah aset kripto yang dimiliki oleh pengguna.
  4. Konsensus DPoS dapat mengusulkan perubahan pada blockchain dengan persetujuan pengguna.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsensus Delegated Proof-of-Stake (DPoS) adalah pengembangan dari konsensus PoS yang lebih demokratis karena verifikasi data dipilih berdasarkan hasil voting oleh para pengguna jaringan blockchain. Di mana proses verifikasi data melibatkan lebih banyak pengguna dari berbagai kalangan, tidak hanya mereka yang memiliki modal besar saja. Selain itu, DPoS juga cenderung lebih cepat dalam hal transaksi per detik (TPS) dibandingkan dengan PoS. Hal ini terbukti dari Vexanium yang memiliki kecepatan transaksi di atas 2000 TPS.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *